hari ini, Senin 22 September 2014 menjadi pertemua kelima bagi saya dalam KBK filsafat. Materi ini cukup mebingungkan saya karena contoh-contoh yang diterapkan juga lumayan memutar otak. Seperti kelas-kelas sebelumnya selalu ada antusias dari teman-teman mahasiswa dalam memjawab pertanyaa,memberika contoh, dan memberikan penjelasan serta pendapat.
btw,langsung saja dengan pembahasannya hehehe
Kesesatan Pemikiran (Fallacia)
Kata fallacia memiliki arti yaitu kesalahan pemikiran dalam logika bukan kesalahan fakta tapi kelasahan atas kesimpulan karena penalaranyang tidak sehat. Fallacia diklasifikasikan dalam dua jenis kesesatan yaitu :
- Kesesatan Formal : pelanggaran terhadap kaidah logika
- Kesesatan Informal : menyangkur kesesatan dalam bahasa
Macam-Macam Fallacia
- amfibioli : sesat karena struktur kalimat bercabang.
- kesesatan aksen/prosodi : sesat karena penekanan yang salah dalam pembicaraan.
- kesesatan bentuk pembicaraan : sesat karena menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain
- kesesatan aksiden : yang aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki
- kesesatan karena alasan yang salah : konklusi ditarik dari premis yang tidak relevan.
Kesesatan Presumsi
- generalisasi tergesa-gesa
- non sequitur (belum tentu)
- analogi palsu
- penalaran melingkar (petitio principii)
- deduksi cacat
- pikiran simplitis
Menghindari Persoalan
- argumentum ad hominem
- argumentum ad populum
- argumentum ad misericordiam
- argumentum ad baculum
- argumentum ad auctoritatem
- argumentum ad ignrantiam
- argumen untuk keuntungan seseorang
- non causa pro causa
Kesesatan Retoris
- Eufemisme/disfemisme
- penjelasan retorik
- stereotipe
- innuendo
- loading question
- weaseler
- downplay
- lelucon/sindiran
- hiperbola
- pengadaian bukti
- dilema semu
Silogisme
Silogisme adalah suatu simpulan di mana dari dua putusan (premis-premis) disimpulkan suatu putusan yang baru. Prinsip silogisme adalah bila premisnya benar, maka kesimpulannya benar. Ada dua macam silogisme yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotetis.
1. Silogisme Kategoris
Silogisme Kategoris adalah silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris.
contoh :
P1 : menolong adalah perbuatan baik
P2 : perbuatan baik itu terpuji
K : Jadi, perbuatan baik itu terpuji
2. Silogisme Kategoris
- silogisme kategoris tunggal : mempunyai dua premis,terdiri dari 3 term, yaitu P,M,S. Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal :
* M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor. Aturan : premis minor harus sebagai penegasan, sedang premis mayor bersifat umum. Contoh :
M-P setiap manusia butuh makan
S-M Jimmy adalah manusia
S-P jadi, Jimmy butuh makan
* M jadi P dalam premis mayor dan minor. Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum. Contoh :
P-M gelang itu dipakai di tangan
S-M anting itu bukan dipakai di tangan
S-P gelang itu bukan anting
*M menjadi S dalam premis mayor dan minor. Aturan: premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular. Contoh :
M-P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar
M-S Ada mahasiswa yang orang bodoh
S-P Jadi, sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar
*M adalah P dalam premis mayor dan S dlm premis minor. Aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular. Contoh :
P-M KFC itu junkfood
M-S semua makanan junkfood tidak baik untuk kesehatan
S-P jadi,sebagian yang tidak baik untuk kesehatan adalah KFC
Silogisme Kategoris Majemuk
Silogisme kategoris majemuk adalah betuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap dan lebih dari tiga premis. Jenis-jenis silogisme kategoris majemuk :
Epicherema : silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai alasan. Contoh :
P1: Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, krn sukar pembuatannya
P2 : Arloji Mido itu adalah arloji baik, krn selalu tepat dan awet
K: Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.
Entymema :silogisme yg dlm penalarannya tdk mengemukakan semua premis scr eksplisit. Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat. Contoh :
- Versi singkat : Anton adalah manusia yang akan mati
-Versi lengkap :
P1 : Manusia akan mati
P2 : Anton adalah manusia
K : jadi, Anton akan mati
Polisilogisme : deretan silogisme di mana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya. Contoh :
P1 : Orang yang ingin terlihat baik adalah orang yang ambisius
P2 : Seseorang yanng selalu ingin sempurna adalah orang yang ingin terligat baik
K : Seseorang yang selalu ingin sempurna adalah orang yang ambisius
Sorites : silogisme yang premisnya lebih dari dua. Contoh :
P1 : Orang yang tidak mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.
P2 : Orang yang menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya
P3 : Org yg banyak sekali kebutuhannya, tdk tenteram hatinya
K : Jadi org yg tdk mengendalikan keinginannya, tdk tenteram hatinnya.
Hukum Silogisme Kategoris
* M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor. Aturan : premis minor harus sebagai penegasan, sedang premis mayor bersifat umum. Contoh :
M-P setiap manusia butuh makan
S-M Jimmy adalah manusia
S-P jadi, Jimmy butuh makan
* M jadi P dalam premis mayor dan minor. Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum. Contoh :
P-M gelang itu dipakai di tangan
S-M anting itu bukan dipakai di tangan
S-P gelang itu bukan anting
*M menjadi S dalam premis mayor dan minor. Aturan: premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular. Contoh :
M-P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar
M-S Ada mahasiswa yang orang bodoh
S-P Jadi, sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar
*M adalah P dalam premis mayor dan S dlm premis minor. Aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular. Contoh :
P-M KFC itu junkfood
M-S semua makanan junkfood tidak baik untuk kesehatan
S-P jadi,sebagian yang tidak baik untuk kesehatan adalah KFC
Silogisme Kategoris Majemuk
Silogisme kategoris majemuk adalah betuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap dan lebih dari tiga premis. Jenis-jenis silogisme kategoris majemuk :
Epicherema : silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai alasan. Contoh :
P1: Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, krn sukar pembuatannya
P2 : Arloji Mido itu adalah arloji baik, krn selalu tepat dan awet
K: Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.
Entymema :silogisme yg dlm penalarannya tdk mengemukakan semua premis scr eksplisit. Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat. Contoh :
- Versi singkat : Anton adalah manusia yang akan mati
-Versi lengkap :
P1 : Manusia akan mati
P2 : Anton adalah manusia
K : jadi, Anton akan mati
Polisilogisme : deretan silogisme di mana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya. Contoh :
P1 : Orang yang ingin terlihat baik adalah orang yang ambisius
P2 : Seseorang yanng selalu ingin sempurna adalah orang yang ingin terligat baik
K : Seseorang yang selalu ingin sempurna adalah orang yang ambisius
Sorites : silogisme yang premisnya lebih dari dua. Contoh :
P1 : Orang yang tidak mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.
P2 : Orang yang menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya
P3 : Org yg banyak sekali kebutuhannya, tdk tenteram hatinya
K : Jadi org yg tdk mengendalikan keinginannya, tdk tenteram hatinnya.
Hukum Silogisme Kategoris
- Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term ( S,M,P )
- M tidak boleh masuk dalam kesimpulan karena M berfungsi mengadakan perbandingan dengan term.
- Term P dan S dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya.
Etika dan Moral
Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "ethos" yang berarti watak. Sedangkan, moral bersal dari kata latin yaitu "mos" (tunggal) dan "moris" (jamak) yang artinya kebiasaan. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma itu. Etika berperan untuk menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas,tetapi bukan karena tindakan itu diperintahkan oleh moralitas tetapi karena orang itu sadar bahwa hal itu memang baik baginya. Etika juga membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Etika ada dua macam,yaitu :
- Etika Perangai : Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu,pada waktu tertentu pula. Contoh : pakaian adat dan upacara adat.
- Etika moral : berkenan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Contoh : berkata dan berbuat jujur
Arti Etika
- Etika sebagai ilmu : ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
- Etika sebagai kode etik : kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak.
- Etika sebagai sistem nilai : nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Objek Etika
- Objek material : tingkah laku atau perbuatan manusia
- Objek formal : kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
Etika sebagai Cabang Filsafat
- etika merupakan cabang filsafat yang mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral atau menerjemahkan berbagai nilai ke dalam norma-norma lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret.
- sebagai ilmu etika mencari kebenaran
- sebagai filsafat etika mencari keterangan yang sedalam-dalamnya
- sebagai tugas etika mencari ukuran tentang baik-buruknya tingkah laku
Berdasarkan Kajian Ilmu
- Etika normatif : mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk mendapat norma yang ada untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
- Etika fenomenalogis : mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti sura hari, kebebasan dan tanggung jawab.
Sistematika Etika
De
Vos (1987)
ETIKA:
•Etika Deskriptif
1.
Sejarah Kesusilaan
2.
Fenomenologi Kesusilaan
•Etika Normatif
K.
Bertens (1993):
ETIKA:
•Etika Deskriptif
•Etika Normatif
1.
Etika Umum
2. Etika Khusus
•Metaetika
ETIKA:
•Etika Umum
•Etika Khusus :
- Etika Individividual
- Etika Sosial: - Sikap terhadap sesama
-
Etika keluarga
-
Etika profesi:
-biomedis
-
bisnis
- hukum
- ilmu
pengetahuan
- dll
-
Etika politik
-
Etika lingkungan hidup
-
Kritik ideologi-ideologi
Etika Umum
Berbicara tentang kondisi-kondisi dasar, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruk suatu tindakan.
Etika Khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
- etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
- etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Etika Deskriptif
Etika ini membahas tentang apa yang dipandang, melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, dan mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan budaya atau subkultur, atau dalam suatu periode sejarah.
- Sejarah Kesusilaan : kesusilaan timbul bila orang menerapkan metode historis dalam etika deskriptif.
- Fenomenologi Kesusilaan : etika fenomenologi tidak menilai atau membuktikan sifat kesadaran moral, tetapi hanya menjelaskan, menunjukkan adanya unsur-unsur itu dalam kesadaran moral.Fenomenologi
kesusilaan mencari makna kesusilaan dari gejala-gejala kesusilaan; artinya,
ilmu pengetahuan ini melukiskan kesusilaan sebagaimana adanya, mempertanyakan
apakah yang merupakan hakikat kesusilaan.Ciri
pokok fenomenologi adalah menghindarkan pemberian tanggapan mengenai kebenaran.
Etika Normatif
Etika ini berbicara tentang berbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia serta memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaiman seharusnya berdasarkan norma-norma. Etika normatif itu tidak deskriptif,tetapi preskriptif (memerintahkan).
Metaetika
Metaetika berhubungan dengan bahasa. Metaetika ini diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang dibahas bukan moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas.
Tujuan mempelajari etika adalah untuk menyamakan presepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu,serta sebagai ilmu bersifat kritis dan metodis.
Berdasarkan Kajian Ilmu
- Etika normatif : mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Etika fenomenalogis : mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral.
Aliran dalam Etika
Eudemonisme : menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
Hedonisme : kenikmatan atau yang menyenangkan
Egoisme : kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain.
Utilitarianisme : menggunakan sesuatu yang berguna.
Deontologisme : didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip moral.
Deontologisme Etis : tindakan diangggap baik tanpa disangkutkan dengan nilai kebaikan suatu hal
Etika situasi : kebenaran suatu tindakan titemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengarugi kesadaran individual.
Etika Profesi
Etika profesi adalah etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
Ciri-ciri etika profesi :
Etika profesi adalah etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
Ciri-ciri etika profesi :
- adanya ppengetahuan khusus
- adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
- mengabdi pada kepentingan maskyarakat
- ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
- menjadi anggota dari suatu profesi.
Prinsip-prinsip Etika Profesi :
1. Tanggung jawab
- terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan hasilnya
- terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang pada umumnya
2. Keadilan
Menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apayang menjadi haknya.
3. Otonomi
Menuntut agar setiao kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Kode Etik
Kode
etik yaitu
norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan
tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Tujuan kode etik, yaitu :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
5.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8.
Menentukan baku standarnya sendiri.
Moral
Moral secara umum adalah norma untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah. Moral dibagi menjadi dua, yaitu filosofis dan teologis.
- Moral filosofis : didasarkan pada penalaran akal budi dan pengamatan
- Moral teologis : didasarkan pada kitab suci yang ditafsirkan oleh otoritas intansi agama yang bersangkutan.
Amoral dan imoral
Amoral
- tidak berhubungan dengan konteks moral
- di luar suasana etis
- non-moral
Immoral
- bertentangan dengan moralitas yang baik
- secara moral buruk
- tidak etis
Perbedaan Etika dan Etiket
Etika :
1. Menetapkan norma perbuatan,
apakah boleh dilakukan atau
tidak, misal: masuk rumah orang
lain tanpa izin.
2. Berlaku tidak bergantung pada
ada tidaknya orang lain, misal
larangan mencuri selalu berlaku,
baik ada atau tidak orang lain.
3. Bersifat absolut, tidak dapat
ditawar-tawar, misal: jangan
mencuri, jangan membunuh
4. Memandang manusia dari segi
dalam <batiniah>
Etiket
1. Menetapkan cara melakukan
perbuatan, menunjukkan cara
yang tepat, baik, dan benar
sesuai dengan yang diharapkan
2. Berlaku hanya dalam pergaulan,
jika tidak ada orang lain etiket
tidak berlaku.
3. Bersifat relatif, dianggap tidak
sopan dalam suatu kebudayaan
dapat dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.
4. Memandang manusia dari segi
luar <lahiriah>
Perbedaan Etika dan Hukum
•Hukum
lebih
dikodifikasi
daripada
etika;
etika
tidak
dikodifikasi.
•Hukum
membatasi
diri
pada
tingkah
laku
lahiriah
saja;
etika
menyangkut
juga
sikap
batin
seseorang.
•Sanksi
yang berkaitan
dengan
hukum
berlainan
dengan
sanksi
yang berkaitan
dengan
etika
(sanksi
hukum
bisa
dipaksakan,
etika
tidak
bisa
dipaksakan).
•Hukum
didasarkan
pada
kehendak
masyarakat
dan
akhirnya
atas
kehendak
negara;
etika
melebihi
para
individu
dan
masyarakat.
•Jika
hukum
memberikan
putusan
hukumnya
perbuatan,
etika
memberikan
penilaian
baik
buruknya.
•Etika
ditujukan
kepada
manusia
sebagai
individu;
hukum
ditujukan
kepada
manusia
sebagai
makhluk
sosial.
Perbedaan Etika dan Agama
Etika sebagai
cabang
filsafat
bertitik
tolak
pada
akal
pikiran,
bukan
agama. Etika
mendasarkan
diri
hanya
pada
argumentasi
rasional.
Agama bertitik
tolak
dari
wahyu
Tuhan
melalui
Kitab
Suci.
Enjoy yah guys !! ditunggu commentnya hahahaha
sumber : PPT KBK Filsafat Universitas Tarumanagara
nice post mey. keep update terus ya blognya. isinya juga udh lengkap. 88 ya :)
BalasHapusbagus mel blognya, penjelasannya mudah dimengerti dan gak bertele-tele. 88 ya :D
BalasHapusmeycans rapi banget blognya ! penjelasannya juga bahasanya ga berat dan gampaang dipahami loh :* 90 dong buat meyy
BalasHapuslengkap aja isi blog nya mey.. 88 yaa..
BalasHapusCepet banget udah sampe pertemuan 5! Postingannya bagus, mudah dibaca dan dimengerti gw kasih nilai 80!
BalasHapusIsi blognya lengkap, rapi dan mudah di mengerti. Aku kasih nilai 89 :)
BalasHapusIsi blognya kagak tahan daaaaaahhh lengkapnya minta ampuuunn Hahahahah
BalasHapusIsi blognya lengkap banget, rapi lagi. Aku kasih 85 yah :)
BalasHapusIsi blog rapi dan mudah dimengerti mey, gue kasih 89 yah :)
BalasHapusblog dan isinya semua bagus mey 87 deh :D
BalasHapusIsi blognya lengkap kasih 83 ya hehehe
BalasHapusIsinya lengap meyy nilainya 88 yahh
BalasHapusBagus blog nya, aku kasih 85 ya :D
BalasHapuspostingnya lengkapp! 90 yaaa
BalasHapusisi blognya lengkappp, mudah dimengerti juga bahasanyaa
BalasHapusaku kasih nilai 88! :D
nice post mey, tambahin gambar ya , ak ksh 84
BalasHapusnice post mey, contoh-contohnya juga mudah untuk dipahami, 89 ya :)
BalasHapus