Hari ini, 25 September 2014 adalah hari yang sangat beratt hahaha kenapa? karenaa hari ini adalah hari di mana UTS Filsafat -,- *curhat dikit hahaha
HAri ini juga adalah hari yang lumayan menyenangkan karena materi hari ini sangat sedikit dibandingkan dengan materi sebelumnya hahaha
langsung aja deh yah klo gituuu saya akan membahas materi hari ini :)
Filsafat Manusia : Jiwa & Badan
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang.
Monoisme
Monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. 3 unsur bentuk aliran :
- meterialisme : materi sebagai dasar segala hal
- teori identitas : ,emgakui aktivitas mental manusia
- idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan norma.
Dualisme
Dualisme merupakan badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah. Perbedaan itu ada di dalam objek dan pengertian. Ada empat caban,yaitu :
- interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
- okkosionalisme : memasukkan dimensi ilahi dalam hubumgan badan dan jiwa
- pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sistem kejadian jiwa di dalam jiwa manusia.
- epifenomenalisme : melihat hubungan badan dan jiwa dari fungsi saraf.
Badan Manusia
- Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
- Pandanga tradisional badan = kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerak badan bersifat mekanistik.
- Hakikat badan terletak pada aktivitas yang terjadi dalam badan
Jiwa Manusia
- Pandangan tradisional jiwa = makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera.
- Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
- James Pratt, empat hal kemampuan dasar jiwa :
- menghasilkan kualitas penginderaan
- mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
- mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan
- memberi tanggapan pada proses dalam pikiran dan kebaikan
- Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa.
Sumber : Catatan saya sendiri yang diambil dari PPT KBK Filsafat Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Berkaitan dengan materi ini, kami disuruh membuat sebuah dialog antara jiwa dan raga. Berikut ini adalah dialognya.
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.
Berkaitan dengan materi ini, kami disuruh membuat sebuah dialog antara jiwa dan raga. Berikut ini adalah dialognya.
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.